top of page
  • Writer's pictureAdmin

Kamu Tidak Perlu Jabatan Untuk Menjadi Pemimpin! Seni Memimpin Tanpa Jabatan #1


Halo sobat Jasa Lengkap!

Kepemimpinan, suatu kata yang lekat dengan pribadi seorang bos, seorang CEO, manajer, atasan di tempat kerja. Kepemimpinan, dalam pikiran kita pasti berarti harus ada yang memimpin dan juga sekumpulan orang untuk dipimpin. Tapi apakah selalu begitu?


Hmmm sepertinya kita harus mengubah definisi kita tentang kepemimpinan mulai sekarang. Robin Sharma, seorang konsultan kepemimpinan yang telah membantu perusahaan ngetop dunia sekelas IBM, Microsoft, dll menulis sebuah buku bagus tentang kepemimpinan. Judulnya: The Leader Who Had No Title, alias Seni Memimpin Tanpa Jabatan. Dalam bukunya ini, ia mengutarakan bahwa kepemimpinan bukanlah tentang jabatan atau banyaknya bawahanmu. Kepemimpinan adalah filosofi, sikap semua orang yang bertanggung jawab, yang siap menghadapi tantangan baru setiap harinya, yang siap berinovasi, dan siap mengambil risiko untuk keputusan besar.


Bagi Robin Sharma, semua orang dalam suatu perusahaan harus punya sikap kepemimpinan. Mengapa? Perusahaan dengan karyawan tanpa sikap kepemimpinan bagaikan pemain orkestra yang tidak mengikuti arahan konduktornya. Tidak harmonis, tidak serasi. Dengan kata lain, kepemimpinan sangat penting bagi semua anggota team dalam bisnismu, tak terkecuali, kalau mau bisnismu maju dan tidak kehilangan arah.

Di dalam buku ini, Robin Sharma menuliskan sebuah akronim yang berisi prinsip-prinsip dasar untuk mewujudkan kepemimpinan tanpa jabatan. Prinsip ini tertuang dalam akronim atau singkatan IMAGE. Mari kita bedah satu-persatu.


1) Innovate: Berinovasilah!

Sikap seorang pemimpin yang baik adalah selalu bertanya, "Apa yang bisa kuperbaiki hari ini?". Mereka memegang komitmen mendalam untuk menjadikan semua yang dikerjakan menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Inovasi dan improvement yang dibuat tidak perlu revolusioner, tetapi cukup berupa improvement kecil yang konsisten setiap harinya. Riak-riak kecil dalam kinerja yang unggul kelak mendatangkan gelombang kesuksesan yang kuat. Jadi, mulai budayakan improvement kecil yang konsisten dalam bisnis dan pekerjaanmu ya, sobat Jasa Lengkap!


2) Mastery: Menguasai

Berkomitmenlah untuk menjadi pakar di bidang pekerjaanmu. Kuasai sebaik mungkin semua skills yang kamu butuhkan. Inilah satu-satunya jalan di masa penuh perubahan ini. Lakukanlah yang terbaik serta selalu konsisten dalam meningkatkan kemampuan diri sehingga kamu bisa menjadi yang terbaik di tempat kerjamu dan di antara pesaing bisnismu.

Berikut kutipan bagus dari buku ini untuk menambah semangatmu:

Kerja memberimu peluang setiap hari untuk menggali jiwa kepemimpinan. Tiap hari, itulah kesempatanmu untuk menggali lebih banyak potensi terpendam dan membangkitkan hubungan antara dirimu yang sekarang dan sisi terbaikmu. Inilah kesempatan untuk mengungkit kreativitas tersembunyimu dan lebih banyak lagi sisi manusiawi yang berharga.

3) Authenticity: Jadilah Otentik. Jadilah Diri Sendiri!

Sumber: American Nurse


Model kepemimpinan lama terlalu mengedepankan kekuasaan dan kewenangan dari jabatanmu. Tapi dalam seni memimpin tanpa jabatan, kemampuanmu memberi dampak dan sumbangsih berasal dari dirimu, bukan dari kewenangan atas jabatanmu. Menunjukkan autentisitas memang sulit karena banyaknya tekanan untuk menjadi seragam dan biasa-biasa saja. Tapi, kepemimpinan menuntut kita untuk tutup telinga supaya misi dan panggilan jiwamu lebih jelas terdengar. Sebuah kutipan dari Dr. Seuss mengatakan

Jadilah diri sendiri dan katakan isi hatimu karena orang yang keberatan tidak penting dan orang yang penting tidak keberatan

Sikap seperti inilah yang disebut sikap otentik itu.

Menjadi otentik juga berarti menjunjung tinggi bakatmu. Tunjukkan kemampuan terbaikmu saat bekerja. Selain itu, jadilah terbuka, jujur, dan cemerlang di antara yang lain.


4) Guts: Miliki Naluri Bisnis

Untuk memimpin tanpa jabatan, kamu harus gigih dan berani. Keberanianmu mengambil risiko harus melebihi orang-orang yang mengaku berakal. Ingat, sukses adalah pertaruhan. Semakin kamu meninggalkan zona nyaman untuk mengejarnya, semakin banyak rintangan yang kamu hadapi. Orang-orang di sekitarmu juga hampir pasti akan melemahkan semangatmu. Akan banyak yang mengkritikmu, mencemoohmu karena tindakan yang kamu ambil. Tapi pahamilah bahwa terkadang kritik dan cemoohan mereka lontarkan karena mereka tidak berani berubah. Mereka terjebak pada keadaan yang gitu-gitu aja.

Jadi, milikilah naluri untuk melihat peluang saat yang lain melihatnya sebagai ancaman. Selalu bayangkan bagaimana mewujudkan keadaan yang lebih baik saat berbagai prediksi mengatakan bahwa semuanya akan memburuk. Serta, milikilah keberanian untuk mengambil tindakan besar.


5) Ethics: Etika

Sumber: UNESCO


Terakhir, tetap miliki etika dalam setiap tindakanmu. Banyak orang ingin cara instan, tak segan menghalalkan yang haram. Mereka egois, ingin menang sendiri, tak segan menghancurkan bisnis orang lain, demi mencapai kesuksesan instan. Ingatlah bahwa yang paling berharga dalam kehidupanmu adalah konsisten menjaga value dan menjaga nama baikmu. Jangan nodai integritasmu dan hati-hati dalam bertindak. Reputasi baik selama 50 tahun bisa hancur seketika karena satu ucapan atau perbuatan kecil yang menyinggung orang lain.


Demikian Pelajaran Dari Buku Seni Memimpin Tanpa Jabatan bagian 1 hari ini. Sudah siap mengambil sikap sebagai pemimpin tanpa jabatan? Siap memberikan pengaruh positif bagi lingkungan sekitarmu? Bagikan artikel ini ke rekan kerja dan keluargamu ya! Nantikan juga bagian 2 dari seri Seni Memimpin Tanpa Jabatan hanya di jasalengkap.com/blog.


0 comments
bottom of page